Pages

Saturday, March 16, 2013

Yahoo melarang pegawainya kerja dari rumah



Yahoo! perusahaan teknologi berbasis Internet, mulai krisis kepercayaan kepada seluruh pegawainya yang sebagian besar bekerja dari rumah, dengan dalil tidak semuanya pekerjaan bisa dikerjakan dengan baik menggunakan teknologi online. Hal ini bisa dilihat dengan munculnya kebijakan terbaru dari Yahoo perusahaan mesin pencari / search engine pertama di dunia ini yang melarang pegawainya bekerja dari rumah.

Jackie Reses, Wakil Presiden Yahoo! bidang Sumber Daya Manusia dan Pengembangan menulis sebuah memo yang menyebutkan, kebijakan baru akan melarang karyawan Yahoo! bekerja dari rumah.

Kebijakan baru ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kerja dan efesiensi karyawan Yahoo!. Sudut pandang Jackie Reses, bekerja dari rumah sangat berpengaruh pada kecepatan dan kualitas kerja dan cenderung akan menurun. "Kecepatan dan kualitas kerja akan lebih mudah dikorbankan ketika kita di rumah," katanya Reses.

Dengan kebijakan baru tersebut semua karyawan / pegawai Yahoo! harus datang ke kantor setiap hari. Sebenarnya tidak semua pegawai Yahoo bekerja dari rumah hanya beberapa ratus dari total 11.500 pegawai Yahoo!. Memang ada banyak pegawai Yahoo! yang sering bekerja dari rumah namun itu hanya satu atau dua hari dalam satu minggu.

Banyak pihak menilai kebijakan baru ini kurang tepat. Yahoo! dianggap mengabaikan manfaat kebebasan karyawan dengan memilih bekerja dari rumah. Terlebih lagi dengan karakternya sebagai perusahaan berbasis Internet, Yahoo! sebenarnya bisa lebih terbuka dan memungkinkan dengan sistem kerja jarak jauh dan tidak mesti hadir di kantor.

Sangkalan Kate Lister, presiden dari Pusat Riset Telework. "Sebuah perusahaan teknologi tidak bisa berkolaborasi jarak jauh,". Namun kebijakan ini bertentangan dengan tren di seluruh dunia saat ini.

Menurut analisis Telework Research Center of American Community Survey, sistem kerja jarak jauh justru meningkat 73 persen dari tahun 2005 hingga 2011. Adapun sebanyak 20-30 juta karyawan di Amerika diperkirakan setidaknya bekerja dari rumah satu hari dalam seminggu.

Kebijakan ini justru menunjukkan ketidakmampuan atau kurang kepercaan yang kemungkinan besar berlatar belakang ketidak harmonisan dalam tubuh Yahoo! itu sendiri dan berdampak penurunan kinerja yang berujung kurang inovasi dalam diri Yahoo!.

Dalam memo Reses menyiratkan seorang karyawan kurang produktif bila bekerja di rumah hal ini sangat bertentangan dengan sejumlah hasil riset. Beberapa studi akademis justru menunjukkan hal sebaliknya. Penelitian terbaru dari Universitas Stanford menemukan bahwa, ketika agen perjalanan Cina membiarkan karyawannya bekerja dari rumah, mereka 13 persen lebih produktif daripada ketika mereka bekerja di gedung. Dan ujungnya, perusahaan bisa menghemat anggaran US$ 2.000 per tahun.

Studi Brigham Young University juga menunjukkan, karyawan yang bekerja dari rumah bisa memberikan waktu yang lebih banyak ketimbang mereka harus datang ke kantor setiap hari. Dari hanya 38 jam seminggu, mereka bisa memberikan waktu kerja 57 jam bila bekerja dari rumah.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...